Tanpa Bahan Pengawet vs Harga

Ini adalah studi kasus: (kisah nyata)

Minggu pagi waktu saya pergi ke pasar untuk mencari sarapan, dimana disana banyak sekali pilihan makanan, mirip seperti foodcourt.

Makanan yang ditawarkan juga beraneka ragam, dan banyak makanan yang hampir sama.

Misalnya yang jual nasi rames ada 3 kios. Yang jual kwetiau goreng juga ada 2 kios. Lalu yang jual mie ada 5 kios:
* Mie Udang - Rp.10.000
* Mie Jambi A - Tanpa Bahan Pengawet
* Mie Belawan
* Mie Jambi B
* Mie Karet - Rp.8.000

Mana yang paling menarik perhatian Anda?

Apakah Mie Karet - Rp.8000?

Atau Mie Udang Rp.10.000?

Atau Mie Jambi A - Tanpa Bahan Pengawet?

Kios mana yang paling ramai dari semua kios Mie?

Sebelum saya memberikan jawabannya, coba Anda bayangkan sekarang:
Jika Anda adalah pengunjung pertama ke foodcourt tersebut, dan bagi Anda semua kios itu hampir sama, lalu mana yang Anda akan pilih jika kebetulan hari itu Anda ingin makan mie?

Disinilah, peran copywriting, tanpa disadari peran copywriting itu sangat penting, terlepas dari rasa mie tersebut.

Kios dengan Copywriting lebih baik, akan memiliki Closing rate yang lebih baik pula, artinya tingkat konversi dari kios tersebut akan lebih tinggi dari kios lainnya.

Coba kita lihat dengan menggunakan angka:
Jika hari itu ada 100 orang ingin makan mie ke footcourt tersebut

Kios 1:
Tingkat konversi 1%, artinya hari itu 1 orang yang membeli mie dari kios 1

Kios 2:
Tingkat konversi 5%, artinya hari itu 5 orang yang membeli mie dari kios 2

Kios 3:
Tingkat Konversi 20%, artinya hari itu ada 20 orang yang membeli mie dari kios 3

Pada kisah nyata di atas, toko yang paling ramai adalah Mie Jambi A, yang menuliskan dengan jelas "Tanpa Bahan Pengawet". Kios ini menggunakan TipSAKTI untuk meningkatkan konversi dari kiosnya sehingga keuntungan dia melesat di atas saingannya. Kebetulan kios disebelahnya juga Mie Jambi B, namun tanpa tulisan apapun.

Sudahkah Anda menerapkan TipSAKTI sederhana ini pada bisnis Anda?
* Di brosur Anda?
* Di iklan yellow pages, atau koran, atau majalah?
* Di kartu nama Anda?
* Di toko Anda?
* Di website Anda?
* dan lain lain

Bisakah Anda melihat bahwa Mie Jambi A tidak mengeluarkan biaya lebih besar dari kios lainnya untuk biaya sewa kios, pegawai, dan kebersihan di pasar tersebut. Namun dengan tulisan sederhana tersebut, Kios Mie Jambi A, menghasilkan keuntungan berlipat-lipat ganda dibandingkan toko saingan.

Apakah harga menjadi faktor penting disini? Ternyata dari kisah nyata ini, harga tidak merupakan prioritas utama, karena yang dicari orang adalah benefit dan value. Selama persepsi orang bahwa nilai dan benefit lebih tinggi dari harga, maka orang tersebut pasti akan memilih produk Anda.

Inginkah Anda berada pada posisi tersebut?

Jika kios lain mengerti dan menyadari pentingnya Copywriting dalam bisnis, apakah kios lain tidak akan menggunakan TipSAKTI yang sama, agar kios mereka juga ramai dan tingkat konversinya lebih tinggi 100%, 200%, bahkan 500%?

Dengan keahlian Copywriting ini, bukankah Anda akan bisa masuk pada bisnis mana saja, dan Anda selalu mendapatkan tingkat konversi yang lebih tinggi dari semua saingan yang ada di pasar tersebut?

Inilah yang membedakan, kenapa 95% website itu GAGAL dan tidak menghasilkan uang.

Anda sebagai pemilik website, perlu menggunakan teknik yang digunakan oleh hanya 5% website yang Sukses yaitu TipSAKTI.

Download Gratis TipSAKTI yang bisa melipat gandakan profit website Anda disini